Mungkin di antara kita sudah pernah atau mungkin
sering mendengar suatu ungkapan yang berbunyi “pekerjaan yang paling
menyenangkan adalah hobi yang dibayar”. Tentunya siapapun di antara
kita pasti senang melakukannya. Ya, bagaimana tidak, dengan melakukan apa yang
kita senangi dan apa yang menjadi hobi kita namun kemudian kita mendapat
bayaran (uang) dari apa yang kita lakukan.
Tidak ada beban dalam menjalankan hobi, dan tentu
kepuasan batin juga didapatkan. Kemudian bagaimana pula jika hobi kita itu
dapat menghasilkan uang, tentunya akan semakin menambah semangat dan kepuasan
yang berlipat dalam menjalankannya.
Seperti apa yang dilakukan seorang entrepreneur muda
bernama George Matus ini. Berawal dari hobinya di bidang teknologi, kini dia
telah menjadi founder dari startup yang nilai valuasinya mencapai 3 juta
dollar.
Baca Juga : Dua Seniman Muda Sukses Kembangkan Bisnis Di Instagram
Baca Juga : Dua Seniman Muda Sukses Kembangkan Bisnis Di Instagram
Perlu diketahui, George Matus masih berusia 18 tahun
dan dia masih tercatat sebagai pelajar sekolah menengah atas. Namun berkat
upaya dan kerasnya mengembangkan hobi, dia berhasil membangun startup yang
diberi nama Teal. Dan diketahui startup ini telah memproduksi beragam perangkat
pesawat kendali jarak jauh atau yang biasa disebut dengan drone dan telah
dipasarkan ke berbagai negara.
Memulai Bisnis Di Usia
Muda
George Matus sudah tertarik dengan dunia drone sejak
masih pelajar. Dari hobinya tersebut, dia merasa ada hal besar yang harus
diwujudkan. Akhirnya dia pun mencoba untuk mempelajari proses pembuatan drone.
Pada awalnya, ia membeli sebuah helikopter dari
HorizonHobby dan mencoba untuk memodifikasinya. Dia sangat senang dengan hasil
yang didapat, maka kemudian Matus meng-upload video tersebut di YouTube. Namun
apa yang didapat, Matus justru diprotes oleh pemilik perusahaan drone tersebut.
Akan tetapi, perusahaan tersebut justru kemudian
menawarkan pekerjaan untuknya sebagai pilot tes secara part-time. Sejak saat
itu Matus mulai mencaoba merancang prototype, termasuk helikopter yang bisa
terbang selama dua jam dan sebuah drone yang mampu terbang lebih dari 100 mph.
“Saya membuat wish list segala hal yang saya inginkan
dari sebuah drone,” katanya.
Dukungan Finansial
Dari apa yang dilakukan Matus dengan rancangan
prototypenya, seseorang bernama Mark Harris yang merupakan salah satu donatur
di SMA dulu tertarik padanya. Mark tanpa ragu untuk memberikan investasi kepada
Matus, karena dia percaaya bahwa Matus adalah anak yang berbakat dan pasti akan
berkembang.
Hingga akhirnya, dia mampu menciptakan produk Drone
pertamanya, Teal yang dibandrol dengan harga 1299 dollar. Teal memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya kamera dan memiliki tiga buah kendali yaitu,
command and control, follow-me mode, dan game, dan drone tersebut mampu terbang
dengan kecepatan 70 mph.
Tahun lalu, dia berhasil mendapat bantuan modal
sebesar 2,8 juta dollar AS, dan menerima 100 ribu dollar AS dari yayasan Peter
Thiel. Kemudian dia ikut berkompteisi dalam tayangan BattelBots, dan membangun
perusahaan yang terdiri dari 15 orang karyawan dan pekerja kontrak, dimana yang
semuanya adalah masih pelajar SMA.
Sungguh pencapaian yang luar biasa bagi seorang yang
masih pelajar namun sudah memiliki startup dengan pendanaan hingga 3 juta dollar.
Namun Matus tidak berhenti di situ saja, karena dia
percaya bahwa drone dapat terus dikembangkan, sehingga dia terus berusaha untuk
berinovasi dengan karyanya. Apalagi saat ini drone sudah banyak digunakan
sebagai pendukung fotografi, dan dapat digunakan sebagai pengawasan, pendidikan
hingga hiburan.
Dia bisa, semoga kamu, kita semua juga bisa. We
are awesome...!!!
image : CNBC
EmoticonEmoticon