Minggu, 08 Januari 2017

Wow.!!. Siswa SMA ini Berhasil Membangun Startup Dari Hobi



Mungkin di antara kita sudah pernah atau mungkin sering mendengar suatu ungkapan yang berbunyi “pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar”. Tentunya siapapun di antara kita pasti senang melakukannya. Ya, bagaimana tidak, dengan melakukan apa yang kita senangi dan apa yang menjadi hobi kita namun kemudian kita mendapat bayaran (uang) dari apa yang kita lakukan.

Tidak ada beban dalam menjalankan hobi, dan tentu kepuasan batin juga didapatkan. Kemudian bagaimana pula jika hobi kita itu dapat menghasilkan uang, tentunya akan semakin menambah semangat dan kepuasan yang berlipat dalam menjalankannya.

Seperti apa yang dilakukan seorang entrepreneur muda bernama George Matus ini. Berawal dari hobinya di bidang teknologi, kini dia telah menjadi founder dari startup yang nilai valuasinya mencapai 3 juta dollar.

Baca Juga Dua Seniman Muda Sukses Kembangkan Bisnis Di Instagram

Perlu diketahui, George Matus masih berusia 18 tahun dan dia masih tercatat sebagai pelajar sekolah menengah atas. Namun berkat upaya dan kerasnya mengembangkan hobi, dia berhasil membangun startup yang diberi nama Teal. Dan diketahui startup ini telah memproduksi beragam perangkat pesawat kendali jarak jauh atau yang biasa disebut dengan drone dan telah dipasarkan ke berbagai negara.

Memulai Bisnis Di Usia Muda

George Matus sudah tertarik dengan dunia drone sejak masih pelajar. Dari hobinya tersebut, dia merasa ada hal besar yang harus diwujudkan. Akhirnya dia pun mencoba untuk mempelajari proses pembuatan drone.

Pada awalnya, ia membeli sebuah helikopter dari HorizonHobby dan mencoba untuk memodifikasinya. Dia sangat senang dengan hasil yang didapat, maka kemudian Matus meng-upload video tersebut di YouTube. Namun apa yang didapat, Matus justru diprotes oleh pemilik perusahaan drone tersebut.

Akan tetapi, perusahaan tersebut justru kemudian menawarkan pekerjaan untuknya sebagai pilot tes secara part-time. Sejak saat itu Matus mulai mencaoba merancang prototype, termasuk helikopter yang bisa terbang selama dua jam dan sebuah drone yang mampu terbang lebih dari 100 mph.
“Saya membuat wish list segala hal yang saya inginkan dari sebuah drone,” katanya.

Dukungan Finansial

Dari apa yang dilakukan Matus dengan rancangan prototypenya, seseorang bernama Mark Harris yang merupakan salah satu donatur di SMA dulu tertarik padanya. Mark tanpa ragu untuk memberikan investasi kepada Matus, karena dia percaaya bahwa Matus adalah anak yang berbakat dan pasti akan berkembang.

Hingga akhirnya, dia mampu menciptakan produk Drone pertamanya, Teal yang dibandrol dengan harga 1299 dollar. Teal memiliki beberapa keunggulan, diantaranya kamera dan memiliki tiga buah kendali yaitu, command and control, follow-me mode, dan game, dan drone tersebut mampu terbang dengan kecepatan 70 mph.

Tahun lalu, dia berhasil mendapat bantuan modal sebesar 2,8 juta dollar AS, dan menerima 100 ribu dollar AS dari yayasan Peter Thiel. Kemudian dia ikut berkompteisi dalam tayangan BattelBots, dan membangun perusahaan yang terdiri dari 15 orang karyawan dan pekerja kontrak, dimana yang semuanya adalah masih pelajar SMA.

Sungguh pencapaian yang luar biasa bagi seorang yang masih pelajar namun sudah memiliki startup dengan pendanaan hingga 3 juta dollar.

Namun Matus tidak berhenti di situ saja, karena dia percaya bahwa drone dapat terus dikembangkan, sehingga dia terus berusaha untuk berinovasi dengan karyanya. Apalagi saat ini drone sudah banyak digunakan sebagai pendukung fotografi, dan dapat digunakan sebagai pengawasan, pendidikan hingga hiburan.


Dia bisa, semoga kamu, kita semua juga bisa. We are awesome...!!!


image : CNBC


EmoticonEmoticon