Hari ini Kamis 12 Januari 2017 Mahasiswa akan
menggelar demo besar-besaran di seluruh Indonesia. Demo tersebut dikenal dengan
aksi bela rakyat 121.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi ini
dilakukan ole Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SI. Aksi 121 ini dilakukan
mahasiswa di 17 titik di seluruh Indonesia. Aksi 121 ini dilakukan untuk
memprotes kebijakan pemerintah Jokowi yang dinilai meresahkan rakyat, bahkan
meminta Presiden untuk mundur.
“Unjuk rasa 121 tersebut merupakan wujud keresahan
terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang menaikkan harga berbagai barang
dalam beberapa waktu terakhir. Mulai harga bahan bakar minyak (BBM), tarif
dasar listrik (TDL) hingga kenaikan tarif pengurusan surat kendaraan bermotor,
seperti STNK dan BPKB.” ujar Koordinator BEM SI, Bagus Tito Wibisono.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat
(Kalbar), Muhammad Suriansyah saat dihubungi Rakyat Kalbar. Presiden BEM REMA
Institut Keguruan dan Ilmu Politik (IKIP) Pontianak itu mengakui ada beberapa
poin yang menjadi tuntutan rekan-rekannya. Di antaranya mendesak pemerintah
membatalkan kenaikan tarif dasar listrik berdaya 900VA.
“Padahal tahun 2015 pemerintah sudah menghilangkan
subsidi listrik golongan 1.300 VA dan 2.200 VA. Namun, kami tidak melihat
adanya optimalisasi pelayanan PLN yang merata di seluruh Indonesia,” ujar
Suriansyah.
Sementara itu dari Kota Bekasi dilaporkan, sedikitnya
50 mahasiswa akan bergerak ke Istana Negara untuk bergabung dalam aksi unjuk
rasa Bela Rakyat 121. Hal ini ditegaskan pula oleh Ketua Aliansi BEM Pelita
bangsa, Sahandari Akbar. Ia menyebutkan kedatangannya ke Istana Negara, mereka
akan membawa 3 tuntutan seperti menolak PP No 60 Tahun 2016, dan mendesak
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mencabut PP tersebut.
Menolak tarif dasar listrik 900va dan mendesak mengembalikan subsidi listrik
golongan 900va. Serta, mendesak pemerintah untuk dapat mengembalikan mekanisme
penetapan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada pemerintah dan menjamin terpenuhnya
kebutuhan di setiap SPBU.
“Pemerintah juga harus menetapkan beberapa peraturan
untuk menetapkan lahan abadi pada setiap daerah, karna bagaimanapun Indonesia
sendiri merupakan wilayah agraris, yang dimana hari ini melihat realita
beberapa sandang pangan kita semuanya impor,” tegasnya,
Sejak kemarin, info aksi bertajuk Aksi Bela Rakyat 121
telah beredar via aplikasi WhatsApp (WA). “Jika hari ini rakyat masih disajikan
dagelan drama pengelolaan negara, maka atas izin dzat yang jiwa kami berada di
tangan-Nya, akan bergulir Reformasi Jilid 2,” demikian isi pesan yang beradar
via WA. (Fajar/pojoksatu)
Berikut ini 19 titik aksi bela rakyat 121:
Sumatera Bagian Utara
1. Aceh:
DPRD Aceh dan Lhokseumawe
2. Padang:
DPRD Sumatera Barat
3. Riau:
DPRD Riau
Sumatera Bagian Selatan
1. Jambi:
DPRD Jambi
2. Palembang: DPRD Sumatera Selatan (Sumsel)
3. Bengkulu:
Simpang Lima
4. Lampung:
Tugu Adipura
5. Bangka
Belitung: DPRD Babel
Jawa
1. Jakarta:
Istana Negara
2. Bandung:
Gedung Sate/DPRD Jabar
3.
Yogyakarta: DPRD Yogyakarta
4. Semarang: Kantor Gubernur
5. Surabaya:
DPRD Jatim dan Pemprov Jatim
Kalimantan
1.
Samarinda: DPRD Kaltim
2.
Banjarmasin: DPRD Kalsel
3.
Pontianak: DPRD Kalbar/Tugu Digulis
Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua
1. Mataram:
DPRD NTB
2.
Gorontalo: DPRD Provinsi dan Kabupaten Gorontalo
3. Merauke:
DPRD Papua
Berbagai
Sumber
EmoticonEmoticon